Bahan materi pembelajaran, latihan soal dan tugas bidang studi seni budaya SMK Paramitha Jakarta
Sabtu, 09 Agustus 2014
Jumat, 08 Agustus 2014
LATIHAN OLAH TUBUH
Tubuh sebagai unsur pokok dalam teater harus dilatih agar ketika melakukan pemeranan sebuah tokoh bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Tanpa tubuh manusia maka sebuah pementasan akan sangat timpang bahkan belum bisa disebut sebuah pementasan teater. Seorang pemeran teater harus banyak mengetahui potensi tubuh itu sendiri untuk menjadi seorang aktor yang baik. Aktor yang baik adalah yang mampu memerankan karakter diluar dirinya sehingga seolah-olah penonton yang menyaksikan aktingnya bisa ikut dalam emosi gerakannya.
Menurut Eko Santoso dalam buku (Seni Teater Jilid 2 Untuk SMK) setidaknya ada 3 latihan inti dalam olah tubuh ini yaitu :
1. Latihan Ketahanan, di mulai ketahanan perut, pinggang, paha dan kaki
2. Latihan Kelenturan, terutama kelenturan badan
3. Latihan Ketangkasan, yaitu melatih ketrampilan bela diri dan juga gerak-gerak ekstrim dari aktor
Namun sebelum melakukan latihan Olah Tubuh ini, anda harus melakukan pemanasan sehingga otot-otot tubuh siap melakukan latihan inti. Pemanasan yang dilakukan bisa dimulai dari leher, bahu, lengan, pinggang dan kaki.
Berikut ini adalah sebagian latihan olah tubuh dalam pemeranan teater yang dilakukan oleh siswa-siswi SMK Paramitha. Latihan ini merupakan bagian dari pembelajaran materi Seni Budaya khususnya Seni Teater.
Laihan Ketahanan tangan dan kaki
Latihan Kelenturan
Ketahanan otot perut
Pemanasan
Nah, semoga informasi ini dapat menambah wawasan anda mengenai latihan pemeranan dalam seni teater. Anda juga dapat menambah pengetahuan dan mengeksplorasi berbagai latihan olah tubuh sehingga anda dapat menjadi pemeran teater yang baik.
(yosirespati@gmail.com)
TAHAPAN MEMBUAT NASKAH TEATER SECARA SEDERHANA
Langkah Menulis Drama
1. Menentukan Tema
Tema merupakan unsur yang sangat penting dalam penulisan
naskah, baik puisi, prosa, maupun drama. Tema merupakan gagasan pokok yang
terkandung di dalam drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui
dialog tokoh-tokohnya. Tema drama misalnya kehidupan, persahabatan,
kesedihan, dan kesedihan.
Kriteria tema yang baik yaitu:
1.
Aktual
Aktual dapat diartikan dengan kejadian yang benar-benar terjadi atau sesuai dengan kenyataan.
Aktual dapat diartikan dengan kejadian yang benar-benar terjadi atau sesuai dengan kenyataan.
2.
Tidak menyinggung SARA
SARA adalah kependekan dari suku, agama, ras, dan antargolongan. Artinya, tema sebuah karya sastra tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, atau antargolongan tertentu.
SARA adalah kependekan dari suku, agama, ras, dan antargolongan. Artinya, tema sebuah karya sastra tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, atau antargolongan tertentu.
3.
Memberi suatu
pengajaran/pendidikan bagi pembacanya
Tema sebuah cerita yang baik adalah yang dapat memberikan pengajaran dan pendidikan bagi pembacanya. Dengan kata lain, tema yang dipilih bukanlah tema yang tidak bermanfaat.
Tema sebuah cerita yang baik adalah yang dapat memberikan pengajaran dan pendidikan bagi pembacanya. Dengan kata lain, tema yang dipilih bukanlah tema yang tidak bermanfaat.
2. Mendata Satuan Peristiwa
Peristiwa yang kita alami sehari-hari dapat dijadikan dasar untuk
menulis sebuah naskah drama. Coba pilihlah satu peristiwa yang paling berkesan
atau sangat istimewa dalam kehidupanmu untuk diangkat menjadi naskah drama.
Pada materi ini, kita akan mempelajari cara membuat naskah drama satu babak.
Satu babak dalam naskah drama terdiri atas beberapa adegan.
Dalam sebuah pertunjukkan drama terdiri atas beberapa babak. Babak adalah bagian besar dalam suatu drama atau lakon yang terdiri atas beberapa adegan. Adegan adalah bagian dari babak yang ditandai dengan pergantian formasi atau posisi pemain di atas pentas. Sebuah adegan terdiri atas satuan-satuan peristiwa.
Dalam sebuah pertunjukkan drama terdiri atas beberapa babak. Babak adalah bagian besar dalam suatu drama atau lakon yang terdiri atas beberapa adegan. Adegan adalah bagian dari babak yang ditandai dengan pergantian formasi atau posisi pemain di atas pentas. Sebuah adegan terdiri atas satuan-satuan peristiwa.
Nah, kamu pun bisa membuat naskah drama satu babak dengan cara
mengidentifikasi peristiwa yang pernah dialami. Lalu, susunlah menjadi
satuan-satuan peristiwa. Kemudian satuan-satuan peristiwa tersebut disusun
menjadi sebuah adegan. Gabungan adegan-adegan itulah yang dapat membentuk satu
babak dalam drama.
3. Menyusun Sinopsis/Kerangka
Contoh identifikasi peristiwa yang umumnya pernah dialami, yaitu
1.
Saat pertama kali belajar naik sepeda,
2.
Saat menanti pengumuman kelulusan dari Sekolah Dasar,
3.
Saat orang tua sedang dirawat di rumah sakit.
Setelah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, datalah satuan-satuan peristiwa tersebut.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh satuan-satuan peristiwa berikut ini!
Peristiwa yang dialami adalah ”Saat akan menerima berita kelulusan dari Sekolah Dasar”
1.
Aku dan teman- teman telah mengikuti ujian akhir
sekolah berstandar nasional pada tanggal 12 Mei 2007.
2.
Kami tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut.
3.
Pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira
tanggal 26 Juni 2007.
4.
Kami hanya bisa berdoa dan berserah diri kepada-Nya.
5.
Hari yang dinantikan itu pun tiba.
6.
Pagi itu, 26 Juni 2007, aku terus memohon kepada-Nya agar
aku dan teman-temanku lulus dari SD.
7.
Ternyata aku lulus. Semua temanku juga lulus. Senangnya
hatiku.
Nah, sekarang satuan-satuan peristiwa tersebut telah menjadi
kerangka dasar. Setelah langkah ini, satuan-satuan peristiwa tersebut
dapat dibuat menjadi sebuah sinopsis.
Data satuan peristiwa yang sudah disusun kemudian
dikembangkan menjadi sinopsis atau kerangka naskah yang selanjutnya
disusun menjadi naskah drama satu babak. Setiap karangan biasanya
terdiri atas tiga bagian struktur pokok atau kerangka karangan, yaitu :
1.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat, jelas, dan ringkas kepada para pembaca.
Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat, jelas, dan ringkas kepada para pembaca.
2.
Puncak/Klimaks.
Bagian klimaks adalah bagian yang memunculkan konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh. Kejadian dalam konflik bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,
Bagian klimaks adalah bagian yang memunculkan konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh. Kejadian dalam konflik bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,
3.
Penyelesaian
Bagian Penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konflik dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bisa juga berakhir tragis.
Bagian Penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konflik dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bisa juga berakhir tragis.
Dari contoh data satuan peristiwa ”Saat akan menerima berita
kelulusan dari Sekolah Dasar”, dapat dikembangkan sinopsis/kerangka seperti
berikut ini.
Pada tanggal 12 Mei 2007 lalu aku dan teman-teman mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional di SD Negeri 345, Jakarta. Ujian itu berlangsung selama tujuh hari, dari hari Senin hingga Jumat. Sekarang aku dan teman-teman sedang menunggu pengumuman kelulusan itu. Kami tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut. Hal ini wajar karena pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira tanggal 26 Juni 2007. Meskipun aku dan teman-teman sudah berusaha sebaik mungkin mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian tersebut, tetap saja kami merasa tidak tenang. Kami hanya bisa berdoa dan berserah diri kepada-Nya. Hingga hari yang dinantikan itu pun tiba. Pagi itu, 26 Juni 2007, aku terus memohon kepada-Nya agar aku dan teman-temanku lulus dari SD. Oh, betapa senangnya hatiku karena aku lulus ujian, juga teman-temanku.
Sinopsis di atas terbagi atas tiga bagian, yaitu pendahuluan pada kalimat yang tercetak biru, puncak atau klimaks pada kalimat yang tercetak merah, dan penyelesaian pada kalimat yang tercetak hijau.
4. Mengembangkan Sinopsis Menjadi Naskah Satu Babak
Tiga langkah menulis drama telah dilakukan, yaitu menentukan tema,
mendata satuan peristiwa, dan menyusun data satuan peristiwa tersebut menjadi
sebuah naskah drama satu babak.
Berikut ini adalah contoh penggalan naskah drama satu babak yang dibuat berdasarkan sinopsis/kerangka di atas.
Berikut ini adalah contoh penggalan naskah drama satu babak yang dibuat berdasarkan sinopsis/kerangka di atas.
Panggung menggambarkan sebuah kelas. Ada empat meja,
empat kursi murid, sebuah meja dan kursi untuk guru, dan sebuah papan tulis. Di
dinding kelas terlihat foto Bapak Presiden dan Wakil Presiden.
Letak perlengkapan itu diatur sedemikian rupa sehingga memberikan kesan
sebuah kelas.
Fifi, seorang pelajar kelas VII, tampak tengah berbincang dengan teman sebangkunya.
Fifi, seorang pelajar kelas VII, tampak tengah berbincang dengan teman sebangkunya.
Fifi
|
:
|
(Sambil menulis sesuatu di buku tulisnya) Ri,
kamu yakin kalau kita akan lulus UASBN?
|
Ari
|
:
|
(Sedang asik membaca sebuah buku cerita) Aku
yakin, Fi. Kita ’kan sudah berusaha semaksimal mungkin.
|
Fifi
|
:
|
Iya, aku tahu, tapi pengumuman kelulusan
itu masih lama. Ujian itu baru berlalu dua hari yang lalu.
Aku penasaran ingin cepat mengetahui hasilnya. |
Ari
|
:
|
Bukan cuma kamu yang penasaran, Fi. Aku juga.
|
Fifi
|
:
|
Betul. Teman-teman yang lain juga pasti seperti
kita, ya, Ri?
|
Nah, kamu bisa melanjutkan naskah drama tersebut hingga menjadi
naskah drama satu babak.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
3 . 1 Me n g a n a l i s i s k o ns e p, u n s u r , p r i n s i p, b a h a n, d a n t ek ni k d a l a m b e r k ar ya s e n i r...
-
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari pertanyaa-pertanyaan berikut ini ! 1. Seni dalam membawakan peran orang lain di...
-
Pengertian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008, kritik diartikan sebagai kecaman, kadang-kadang disertai uraian dan per...
MATERI AJAR GAMBAR BENTUK
Oleh : Ridwan (guru Seni Budaya SMKN 7 Jakarta) Menggambar bentuk merupakan cara menggambar dengan meniru obyek dengan mengutamakan kemi...