Oleh Eko Santosa
Meskipun kemunculan pemeran dari area belakang kanan dan
kiri mempunyai arah tuju yang mencakup keseluruhan area namun tidak selalu
menjadi pilihan utama karena area belakang terlalu jauh jaraknya dari penonton.
Karena letak areanya yang jauh, dalam drama atau teater konvensional kemunculan
pemeran dari area belakang biasanya diperuntukkan bagi adegan khusus yang
bersifat rahasia, intrik atau mengandung misteri.
Arah
tuju kemunculan pemeran dari panggung tengah kanan mencakup seluruh area
kecuali belakang kanan karena akan membuat pemeran beposisi frontal
membelakangi penonton.
Hampir
sama dengan area tengah kanan, kemunculan pemeran dari area tengah kiri
mencakup seluruh area tuju kecuali area belakang kiri yang akan membuat posisi
tubuh pemeran menjadi frontal belakang. Dalam drama atau teater konvensional,
posisi membelakangi penonton ini dianggap kurang menguntungkan karena ekspresi
wajah pemeran tidak nampak. Namun meski demikian, dalam khasanah teater modern
posisi frontal belakang masih dimungkinkan untuk adegan tertentu dan dalam
kurun waktu yang tidak lama.
Area
tengah secara umum lebih sering digunakan untuk kemunculan dan arah keluar
pemeran. Karena selain jaraknya yang tidak terlalu dekat atau jauh dengan
penonton, kemunculan dari area tengah ini tidak diperuntukkan bagi adegan
dengan maksud atau makna tertentu seperti halnya area belakang.
Kemunculan
pemeran dari arah depan kanan memiliki dua area yang akan membuat pemeran
membelakangi penonton yaitu area tengah kanan dan belakang kanan. Sementara
kemunculan pemeran dari arah depan kiri memiliki dua area yang membuat pemeran
membelakangi penonton yaitu area tengah kiri dan belakang kiri. Kemuculan dari
area depan yang merupakan area terdekat dengan penonton membuat pemeran menjadi
fokus perhatian. Secara alami objek – dalam hal ini pemeran – yang paling dekat
dari pengamat -dalam hal ini penonton – akan menjadi pusat perhatian. Bukan
karena kemenarikan atau hal-hal lain melainkan hanya karena paling jelas
terlihat. Oleh karena itu, kemunculan dari area depan harus benar-benar
memperhitungkan adegan dan kepentingan dari adegan tersebut atau karakter peran
yang ingin ditampilkan.
Teknik muncul terkait area panggung yang jelaskan di atas
adalah teknik muncul dalam panggung konvensional. Artinya, kemunculan pemeran
di panggung dan arah keluar pemeran dari panggung melalui side wing. Sementara itu dalam beberapa pertunjukan
teater modern pemeran bisa muncul dari atas panggung dengan menggunakan tali
khusus atau muncul dari bawah panggung dengan teknik tertentu. Dalam beberapa
pertunjukan bahkan pemeran dapat dimunculkan dari area panggung belakang tengah
melalui backdrop yang
didesain secara khusus.
Teknik
muncul pemeran di panggung harus sepadan dengan cara pemeran keluar dari
panggung. Jika kemunculan dirasa sudah pas dan menarik, maka cara keluar pun
seyogyanya demikian. Tidak jarang seorang pemeran merasa tugasnya telah selesai
ketika usai mengucapkan kalimat dialognya sehingga setelahnya ia kurang
memperhatikan keselarasan laku aksinya, akibatnya emosi penonton menjadi
terputus. Apalagi ketika pemeran tersebut hendak keluar dari panggung dan
langkahnya menjadi tidak sesuai dengan karakter karena merasa tugas berperannya
telah selesai. Hal-hal seperti ini sebaiknya tidak boleh terjadi. Laku aksi
pemeran harus utuh mulai dari kemunculan di panggung hingga sampai benar-benar
keluar dari panggung. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar