Kata apresiasi pada awalnya berasal dari bahasa latin
yaitu appretiatus yang kurang lebih artinya adalah menyadari
sepenuhnya hingga menghargai. Kemudian kata ini diserap oleh bahasa inggris
menjadi to appreciate yang berarti menghargai, menilai, menyadari,
mengerti. Apabila dibandingkan pengertian apresiasi menurut Kamus Ensiklopedia
New Webster maka apresiasi merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan
nilai suatu karya seni khususnya seni rupa yang bertujuan untuk menghargai
nilai yang terkandung di dalamnya.
Kegiatan apresiasi seni rupa membutuhkan pengetahuan dan kepekaan rasa terhadap seni dan keindahan. Sehingga kemampuan penilaian setiap individu satu dengan yang lain terhadap suatu karya seni akan berbeda tergantung pengetahuan seni rupa dan kepekaan rasa seninya. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak selamanya yang tidak indah adalah rendah kualitas karyanya karena dalam seni ada konsep “Beauty of uglyness” (Keindahan dalam kejelekan).
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengapresiasi seni rupa adalah jenis dan gaya karya seninya. Misalnya karya seni realis dengan abstrak.Karya realis relatif lebih mudah diidentifikasi kemampuan senimannya dalam membuat sebuah karya. Sedangkan karya abstrak lebih rumit diidentifikasi karena menyangkut kemampuan sang seniman mewujudkan konsep yang ditampilkannya.
Seorang apresiator sebelum mengapresiasi karya seni rupa hendaknya memiliki beberapa kemampuan seperti ;
1.
Pengetahuan tentang seni rupa
Meliputi kesejarahan seni rupa, bahan
yang digunakan, teknik yang dipakai dalam membuat sebuah karya serta bahasa
rupa yang diaplikasikan dalam karya seni rupa
2.
Kegemaran terhadap karya seni rupa
Menyukai dan mencintai karya seni rupa
mempermudah seseorang untuk melakukan apresiasi seni rupa. Kegemaran ini
merupakan modal utama seorang apresiator dalam mengapresiasi karya. Biasanya
kegemaran dilatarbelakangi oleh pendidikan yang memadai, pergaulan dengan para
seniman dan ekonomi yang mantap
3.
Kepekaan estetik
Kepekaan estetik digunakan untuk
mengidentifikasi kualitas karya seni rupa yaitu dapat merasakan kondisi warna,
garis, bentuk, dan tekstur. Selain itu dapat mengidentifikasi hubungan hubungan
antar unsur seperti warna yang terlalu dominan, ketidakseimbangan bentuk sebuah
karya. Tingkat ketrampilan teknis seniman juga dapat diidentifikasi dengan
menggunakan kepekaan estetik ini
4.
Sikap penghargaan terhadap karya seni
rupa
Setelah memiliki ketiga kemampuan
diatas maka bisa diharapkan muncul rasa penghargaan terhadap karya seni rupa.
Apabila ketiga hal tersebut tidak dimiliki oleh individu maka akan muncul sikap
negatif terhadap karya seni seperti pengrusakan karya atau pencurian yang dilatarbelakangi
faktor ekonomi
Aspek dalam apresiasi seni rupa
1.
Tema permasalahan
Tema yang diangkat masing-masing
seniman berbeda sesuai dengan ketertarikan seniman terhadap sesuatu hal.
Misalnya mengangkat tema kemasyarakatan, alam, manusia, religius, kehidupan
sehari-hari, lamunan dan mimpi-mimpi atau bahkan sepenuhnya abstrak
2.
Teknik garapan
Kemahiran seniman menggunakan teknik
dan memilih bahan dalam berkarya seni rupa merupakan faktor utama yang harus
dimiliki seniman. Kemampuan dalam memahami alat, bahan serta teknik saling
berkaitan sama dengan yang lain untuk menentukan kualitas karya seni.
Penggunaan cat air tidak sama dengan cat minyak dalam seni lukis, seni patung
dengan beberapa teknik seperti teknik pahat, cor dan las
3.
Unsur dan pengorganisasian
Kualitas memadukan dan membuat
komposisi dari unsur-unsur seni rupa dapat menjadi perhatian apabila kita akan
mengapresiasi seni rupa. Ada seniman yang langsung menggunakan semua unsur seni
ada yang menggunakan beberapa saja. Unsur-unsur yang dimaksud seperti garis,
bentuk, warna, ruang, tekstur,gelap terang
4.
Kreativitas
Pada aspek ini kreativitas karya
seorang seniman dapat dikenali. Ada beberapa tahapan dalam berkreatifitas.
Menurut Lasy Corporation dari Jerman tahapan kreatifitas adalah ;
a.
Penguasaan teknik
b.
Meniru model
c.
Melakukan inovasi
d.
Kreasi
Berbeda lagi menurut Paul
Zelanski, bahwa apresiasi terhadap kreativitas adalah sebagai berikut;
a.
Rasa (feeling)
b.
Pendapat kritikus
c.
Kemampuan teknik
d.
Ide atau gagasan
e.
Sejarah
Tidak ada rumus yang tepat untuk menilai kualitas sebuah karya itu baik atau buruk. Sering kita lihat sebuah karya dengan teknik yang baru menjadi sesuatu yang negatif karena tidak sesuai dengan jiwa jamannya. Namun seiring dengan waktu dan bantuan dari para kritikus maka sesuatu yang baru akhirnya bisa diterima oleh masyarakat.
Apresiasi
setidaknya mempunyai tiga tingkatan yaitu ;
1.
Apresiasi Empatik
Dilakukan
oleh orang awam yang hanya menilai baik dan buruk suatu karya berdasarkan
pengamatan saja
2.
Apresiasi Estetis
Dilakukan
oleh seseorang yang menhayati karya secara mendalam mengenai keindahan suatu
karya seni
3.
Apresiasi Kritis
Dilakukan
oleh seseorang yang memiliki keilmuan dibidang seni rupa sehingga hasil
penilaiannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui proses identifikasi,analisis,
dan interpretasi.
Daftar
Pustaka
Hermawati Dwi Arini, Sri dkk (2008). Seni Budaya Jilid
2 untuk SMK.Direktorat Pembinaan SMK. Ditjend Dikdasmen. Jakarta
Suryahadi, A.Agung (2008). Seni Rupa Jilid 1 untuk SMK.Direktorat
Pembinaan SMK. Ditjend Dikdasmen. Jakarta
Suryahadi, A.Agung (2008). Seni Rupa Jilid 2 untuk SMK.Direktorat
Pembinaan SMK. Ditjend Dikdasmen. Jakarta
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus