MASA PERSAGI DAN PENDUDUKAN JEPANG
3. Masa Persagi (1938-1942)
4. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
S.Sudjojono |
Agus Djaja |
3. Masa PERSAGI
Bangkitanya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo pada tahun.1908 membuat semua kalangan dan tokoh bangsa mencoba mencari jatidiri serta identitas bangsa. Tidak terkecuali para seniman yang ingin memberi ciri atau identitas karya seni asli bangsa sendiri, tidak hanya meniru teknik dan teori dari Barat. Pelopornya antara lain adalah S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita medirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) pada tahun 1938.Perkumpulan pertama di Jakarta ini, berupaya mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun lukisan-lukisan bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya.
Hasil karya mereka mencerminkan :
• Mementingkan nilai-nilai psikologis;
• Tema perjuangan rakyat ;
• Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata;
• Memiliki kepribadian Indonesia ;
• Didasari oleh semangat dan keberanian;
Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :
• Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
• S. Sudjojono: Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.
• Otto Djaya: Penggodaan, Wanita Impian
Bangkitanya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo pada tahun.1908 membuat semua kalangan dan tokoh bangsa mencoba mencari jatidiri serta identitas bangsa. Tidak terkecuali para seniman yang ingin memberi ciri atau identitas karya seni asli bangsa sendiri, tidak hanya meniru teknik dan teori dari Barat. Pelopornya antara lain adalah S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita medirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) pada tahun 1938.Perkumpulan pertama di Jakarta ini, berupaya mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun lukisan-lukisan bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya.
Hasil karya mereka mencerminkan :
• Mementingkan nilai-nilai psikologis;
• Tema perjuangan rakyat ;
• Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata;
• Memiliki kepribadian Indonesia ;
• Didasari oleh semangat dan keberanian;
Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :
• Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
• S. Sudjojono: Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.
• Otto Djaya: Penggodaan, Wanita Impian
http://archive.ivaa-online.org - S. Sudjojono-Cap Go Meh |
http://archive.ivaa-online.org - Agus Djaja-Legong Wiranata |
4. Masa Pendudukan Jepang
Affandi |
- Cita PERSAGI masih melekat pada para pelukis, serta menyadari pentingnya seni lukis untuk kepentingan revolusi.
- Pemerintah Jepang mendirikan KEIMIN BUNKA SHIDOSO,Lembaga Kesenian Indonesia –Jepang ini pada dasarnya lebih mengarah pada kegiatan propaganda Jepang.
- Tahun 1943 berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH Mansur. Tujuannya memperhatikan dan memperkuat perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis dikelola oleh S. Sudjojono dan Afandi, selanjutnya bergabung pelukis Hendra Gunawan, Sudarso, Barli Sasmita, Wahdi dan sebagainya.
Hendra Gunawan |
Hasil karya mereka mencerminkan :
• Melanjutkan cerminan dari masa cita Nasional
Tokoh utama pada masa ini antara lain:
• S. Sudjojono
• Basuki Abdullah, Emiria Surnasa
• Agus Djajasumita, Barli
• Affandi, Hendra dan lain-lain
http://archive.ivaa-online.org - Hendra Gunawan-Mentjari Kutu |
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus