Sabtu, 11 Februari 2017

SENI ROMAWI KLASIK

Colloseum (sumber : www.googleimage.com)
Kerajaan  Romawi  mempunyai  penduduk  asli  Indo-Jerman  yaitu  bangsa Etruska yang masuk semenanjung Apeninan dari arah Utara pada tahun 1000 SM. Pada awalnya seni Romawi sangat banyak dipengaruhi seni Yunani. Ciri-ciri seni bangunan Romawi dapat dilihat dari bentuk konstruksinya yang melanjutkan seni bangunan  Yunani,  berukurabesar  damegah,  menggunakaberbagabahan (terakota, batu pualam dan logam), mempunyai langit-langit melengkung.

Seni  bangunan  Romawi  berupa  bangunan  sakral  dan  profan.  Bangunan sakral  berupa  kuil  yang  dipengaruhi  seni  bangunan  kebudayaan  Hellenisme Yunani. Adapun bangunan profannya yang terkenal diantaranya: Istana, Theater, Amphiteater,  Colosseum Circus Maximus (pacuan kereta kuda) Triumphal  Arch Bassilika Aquaduc dan Thermae.

Seni   patung   Romaw pada    dasarnya    merupakan    penjiplakan    atau kelanjutan  seni  patung  Yunani,  hanya  saja  bahan  yang  digunakan  dirubah  dari penggunaan  perunggu  dengan  penggunaan  bahan  batu  pualam Seni  patung Romawi  sangat  menonjol  dalam  bentuk  potret  namun  unsur  realisnya  masih mengikuti gaya Yunani. Biasanya mereka membuat patung potret untuk orang terkenal seperti kaisar atau kesatria Romawi.


Rennaisance                             

Setelah zaman Romawi, Eropa memasuki abad pertengahan hingga tahun 1500 M, kemudian memasuki era seni Rennaisance hingga Barok - Rococco pada abad  17-18  Masehi,  dan  sejak  awal  abad  19  Masehi  seni  rupa  Eropa  dianggap memasuki era seni rupa Modern
Dalam  perkembangan  selanjutnya,  para  seniman  di  Eropa  telah  dapat mengembangkan  kebebasan  dalam  berkarya  seni  dan  terlepas  dari  kungkungan pengaruh  agama.  Aliran-aliran  dalam  berekspresi  menjadi  bermacam-macam  di antaranya aliran :

•   Realisme yang mengutamakan kenyataan di alam dan kehidupan sehari-hari.

•   Naturalism yan mengikuti  hukum-hukum  alam  dalam  menggambarkan                objek,
•   Romantisme yang melebih-lebihkan kenyataan;

•   Ekspresionisme yang mengedepankan ekspresi;

•   Kubisme yang mengubah bentuk objek mendekati bentuk kubistis;

•   Simbolisme yang mengutamakan simbol;

•   Surealisme yang mengandalkan alam bawah sadar atau alam mimpi;

•   Abstrak yang tidak rnengingatkan kepada bentuk alam dan sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI AJAR GAMBAR BENTUK

 Oleh : Ridwan (guru Seni Budaya SMKN 7 Jakarta) Menggambar bentuk merupakan  cara menggambar dengan meniru  obyek dengan mengutamakan  kemi...