Kamis, 16 Agustus 2018

TEKNIK MUNCUL DI PANGGUNG (Bagian 3)

Oleh Eko Santosa
Meskipun kemunculan pemeran dari area belakang kanan dan kiri mempunyai arah tuju yang mencakup keseluruhan area namun tidak selalu menjadi pilihan utama karena area belakang terlalu jauh jaraknya dari penonton. Karena letak areanya yang jauh, dalam drama atau teater konvensional kemunculan pemeran dari area belakang biasanya diperuntukkan bagi adegan khusus yang bersifat rahasia, intrik atau mengandung misteri.

Arah tuju kemunculan pemeran dari panggung tengah kanan mencakup seluruh area kecuali belakang kanan karena akan membuat pemeran beposisi frontal membelakangi penonton.
Hampir sama dengan area tengah kanan, kemunculan pemeran dari area tengah kiri mencakup seluruh area tuju kecuali area belakang kiri yang akan membuat posisi tubuh pemeran menjadi frontal belakang. Dalam drama atau teater konvensional, posisi membelakangi penonton ini dianggap kurang menguntungkan karena ekspresi wajah pemeran tidak nampak. Namun meski demikian, dalam khasanah teater modern posisi frontal belakang masih dimungkinkan untuk adegan tertentu dan dalam kurun waktu yang tidak lama.

Area tengah secara umum lebih sering digunakan untuk kemunculan dan arah keluar pemeran. Karena selain jaraknya yang tidak terlalu dekat atau jauh dengan penonton, kemunculan dari area tengah ini tidak diperuntukkan bagi adegan dengan maksud atau makna tertentu seperti halnya area belakang.

Kemunculan pemeran dari arah depan kanan memiliki dua area yang akan membuat pemeran membelakangi penonton yaitu area tengah kanan dan belakang kanan. Sementara kemunculan pemeran dari arah depan kiri memiliki dua area yang membuat pemeran membelakangi penonton yaitu area tengah kiri dan belakang kiri. Kemuculan dari area depan yang merupakan area terdekat dengan penonton membuat pemeran menjadi fokus perhatian. Secara alami objek – dalam hal ini pemeran – yang paling dekat dari pengamat -dalam hal ini penonton – akan menjadi pusat perhatian. Bukan karena kemenarikan atau hal-hal lain melainkan hanya karena paling jelas terlihat. Oleh karena itu, kemunculan dari area depan harus benar-benar memperhitungkan adegan dan kepentingan dari adegan tersebut atau karakter peran yang ingin ditampilkan.
Teknik muncul terkait area panggung yang jelaskan di atas adalah teknik muncul dalam panggung konvensional. Artinya, kemunculan pemeran di panggung dan arah keluar pemeran dari panggung melalui side wing. Sementara itu dalam beberapa pertunjukan teater modern pemeran bisa muncul dari atas panggung dengan menggunakan tali khusus atau muncul dari bawah panggung dengan teknik tertentu. Dalam beberapa pertunjukan bahkan pemeran dapat dimunculkan dari area panggung belakang tengah melalui backdrop yang didesain secara khusus.


Teknik muncul pemeran di panggung harus sepadan dengan cara pemeran keluar dari panggung. Jika kemunculan dirasa sudah pas dan menarik, maka cara keluar pun seyogyanya demikian. Tidak jarang seorang pemeran merasa tugasnya telah selesai ketika usai mengucapkan kalimat dialognya sehingga setelahnya ia kurang memperhatikan keselarasan laku aksinya, akibatnya emosi penonton menjadi terputus. Apalagi ketika pemeran tersebut hendak keluar dari panggung dan langkahnya menjadi tidak sesuai dengan karakter karena merasa tugas berperannya telah selesai. Hal-hal seperti ini sebaiknya tidak boleh terjadi. Laku aksi pemeran harus utuh mulai dari kemunculan di panggung hingga sampai benar-benar keluar dari panggung. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI AJAR GAMBAR BENTUK

 Oleh : Ridwan (guru Seni Budaya SMKN 7 Jakarta) Menggambar bentuk merupakan  cara menggambar dengan meniru  obyek dengan mengutamakan  kemi...