Rabu, 23 Maret 2016

PERGELARAN TEATER



Pergelaran teater secara umum bisa diartikan suatu proses komunikasi antara karya seni dengan penontonnya melalui sebuah sistem pengelolaan yang disebut manajemen seni pertunjukan. Manajemen yang dimaksud disini meliputi manajemen non artistik dan manajemen artistik. Manajemen non artistik telah disinggung diatas dengan mengutip pendapat N.Riantiarno salah satu tokoh teater Indonesia.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manajemen non artistik merupakan sebuah proses produksi teater yang tidak berkaitan secara langsung dengan kualitas pertunjukkan teater namun mendukung pertunjukkan teater. Manajemen non artistik dipimpin oleh seorang produser yang mendelegasikan tugas kepada bawahannya. Sementara manajemen artistik meliputi proses kegiatan yang berkaitan langsung dengan kualitas karya teater. Manajemen artistik dipimpin langsung oleh seorang sutradara.

Berikut adalah struktur sederhana Manajemen Pertunjukkan Teater ;


Fungsi manajemen pertunjukkan ini adalah agar kualitas pertunjukkan teater meningkat mutunya. Sebuah pergelaran teater merupakan kerja kolektif bukan kerja individu yang membutuhkan kerjasama antara pihak manajemen artistik dan non artistik. Tanpa adanya kerjasama ini maka kualitas dan kelancaran pertunjukkan teater akan terganggu bahkan bisa berakibat fatal.

Proses pergelaran sebenarnya memakan waktu yang panjang, apalagi jika pergelaran tersebut memiliki durasi yang lama. Dimulai dengan proses perencanaan dalam memilih dan menentukan lakon pertunjukkan,pembentukan panitia, proses persiapan dengan latihan yang cukup panjang, pembuatan tata pentas, persiapan tiket, dan lain sebagainya.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai pergelaran teater maka disini akan diuraikan secara singkat mengenai unsur-unsur pementasan teater terlebih dahulu.

Unsur-Unsur Pergelaran Teater

Unsur-unsur terpenting dalam pergelaran teater setidaknya ada beberapa antara lain;

1.   Panitia Pergelaran
Panitia pergelaran  merupakan  sekelompok orang yang membentuk sebuah organisasi dengan tujuan tertentu dalam hal ini adalah pementasan teater

2.   Materi Pergelaran Teater
Berkaitan dengan karya seni teater seperti misalnya lakon teater yang dituangkan ke dalam naskah teater. Naskah tersebut diwujudkan dalam bentuk pergelaran teater itu sendiri

3.   Penonton  
Penonton adalah orang-orang yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Secara umum penonton pergelaran teater dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu ;

a.   Penonton Awam
Adalah penonton yang kurang dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni teater

b.   Penonton Tanggap
Adalah penonton yang dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni teater namun tidak ditindaklanjuti dengan ulasan terhadap pertunjukkan

c.   Penonton Kritis
Adalah penonton yang memiliki keimuan dan pengalaman seni teater dan ditindaklanjuti dengan memberikan ulasan serta komentarnya kemudian dipublikasikan di media

Tahapan Pergelaran Teater

Ada 3 tahapan utama dalam melakukan pergelaran teater yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan dan tahap pergelaran teater. Dibawah ini akan disajikan diagram alur langkah-langkah pergelaran teater.


Tahap Perencanaan meliputi ;

1.   Melakukan pertemuan dengan komite, kepala sekolah dan guru seni budaya
2.   Membentuk kepanitiaan inti seperti menentuka Produser dan Sutradara
3.   Menentukan lakon dengan syarat tertentu misalnya sederhana, menarik, dan bernilai moral
4.   Menyusun kepanitiaan baik dari manajemen artsitik maupun non artsitik
5.   Menyusun jadwal produksi

Tahap Persiapan meliputi :

1.   Menyiapkan materi seperti menentukan tema, judul, bentuk, sinopsis dan analisis naskah
2.   Menyiapkan sarana dan prasarana seperti menyiapkan gedung, tata cahaya, tata rias dan busana, tata musik, properti
3.   Menyiapkan Publikasi, seperti kegiatan menginformasikan pementasan melalui poster, pamflet, spanduk atau banner
4.   Menyiapkan penonton sebagai apresiator

Tahap Pementasan meliputi ;

1.   Pelaksanaan kerja kepanitiaan dibawah tanggungjawab produser
2.   Pelaksanaan pergelaran teater dibawah pengendalian dan pengaturan sutradara


Daftar Pustaka

Hermawati Dwi Arini, Sri dkk (2008). Seni Budaya Jilid 2 untuk SMK. Direktorat Pembinaan SMK. Ditjend Dikdasmen. Jakarta

Patria, Eyri dkk, (2005). Cinta Seni Budaya Jilid 2. PT Galaxy Puspa Mega. Jakarta

Soetedja, Zackaria dkk, (2014). Seni Budaya SMA/MA/SMK Kelas X. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta


1 komentar:

MATERI AJAR GAMBAR BENTUK

 Oleh : Ridwan (guru Seni Budaya SMKN 7 Jakarta) Menggambar bentuk merupakan  cara menggambar dengan meniru  obyek dengan mengutamakan  kemi...